PENGORBANAN TELAPAK KAKI SURGA
Kala mentari mulai keluar
dari tempat persembunyiaannya
Begitu juga dengan engkau
yang terbangun dari tidur lelapmu
Meski matapun tak ingin
terbuka dari tidur panjangmu
Tetapi jiwamu terus memaksa
untuk bangun
Sinar mentari yang indah di
pagi ini
Teriring dengan senyum dan
tawamu
Kini kau bersiap –siap untuk
menjadi seorang pembantu
Pembantu bagi para anak-anakmu
Meski tanpa bayaran dan
imbalan
Tetapi kau tetap melayani
dengan tulus dan ikhlas
Meski terkadang mereka bagaikan iblis
Tetapi kau selalu menjadi
malaikat bagi mereka
Yaitu malaikat tanpa sayap
dan cahaya yang terang
Oh ibu .....
Ibu adalah mentari bagi bumi
Air sejuk pelepas dahaga
Udara segar bagi kehidupan at
au apapun
Apapun yang telah aku lakukan
terhadapmu
Memakimu dengan kata-kata
kasar
Memarahi dan menghardik mu
sesuka hatiku
Dan semua ucapan dari mulutku
Tetapi kau tetap menerima dan
memaafkanku
Walau hatimu merasa perih
Bagaikan hati yang terbakar
oleh api membara
Tetapi ibu tetap tersenyum
kepadaku
Senyum yang sangat indah
Kemudian ibu mengecup kening
kita
Dan Berkata maaf dan maaf kepada kita
Tidakkah kita sadar
besarnya pengorbanan seorang ibu
Pengorbananya bagaikan gunung yang tinggi
Tetapi balasannya bagaikan
setetes air yang tak berarti
Kini kau telah pergi bersama
bintang – bintang
Melayang...... entah kemana
Andaikan aku bertemu dengan
pintu surga
Akan ku ketuk pintu surga itu
Agar aku bisa memelukmu untuk
terakhir kalinya
Kuharap surga ditelapak
kakimu masih berlaku untukku
Agar aku bisa memasuki surga
Dan bisa bertemu denganmu
disana